🐹 Arti Jangkep Pada Pada Jawi Jangkep Adalah
JawiJangkep Gambar diatas adalah gambar pakaian adat Jawa Tengah. Jika kebaya merupakan pakaian resmi wanita, maka jawi jangkep adalah pakaian resmi untuk pria yang berasa dari Keraton Kasunanan Surakarta. Jawi jangkep terdiri dari dua jenis yakni Jawi Jangkep dan Jawi Jangkep Padintenan atau keseharian. Baca Juga: Pakaian Adat Palembang
- Provinsi Jawa Tengah dikenal memiliki ragam hasil budaya, diantaranya adalah pakaian adat. Sebagai pakaian adat, tentunya busana ini tak hanya berfungsi untuk penutup tubuh namun juga sebagai identitas budaya dari masyarakat Jawa juga Daftar Nama Pakaian Adat dari 37 Provinsi di Indonesia Pakaian adat tersebut masih kerap digunakan hingga saat ini, baik dalam upacara adat, acara resmi maupun untuk acara sehari-hari. Uniknya, pakaian adat yang ada di Jawa Tengah tak hanya memiliki satu jenis saja namun memiliki beberapa ragam. Baca juga Banyak Siswa Tak Mampu, Seragam Pakaian Adat Bukan Kewajiban di Jateng Ragam pakaian adat Jawa Tengah ini memiliki perbedaan dari makna, filosofi serta ciri khas antara wilayah satu dengan yang lain. Selain itu, terkadang nama pakaian adat Jawa Tengah untuk pria dan wanita juga memiliki nama tersendiri. Baca juga 5 Pakaian Adat Jawa Tengah dan Ciri Khasnya Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa pakaian adat Jawa Tengah yang masih dikenakan masyarakat hingga saat ini. 1. Jawi Jangkep Jawi Jangkep adalah nama pakaian adat resmi dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Busana Jawi Jangkep berupa beskap berwarna gelap dengan motif bunga keemasan di bagian tengahnya. Beskap tersebut memiliki kerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan. Bagian depan beskap lebih panjang dibandingkan bagian belakang. Hal ini dimaksudkan apabila nantinya akan menyimpan keris. Peletakan keris di belakang memiliki makna agar manusia dapat menolak segala godaan, sementara keris merupakan simbol perlawanan. Busana Jawi Jangkep juga menggunakan bawahan dikenakan kain jarik atau jarit yang dililitkan di pinggang. Busana Jawi Jangkep berwarna hitam digunakan untuk acara-acara resmi. Sementara pakaian Jawi Jangkep Padintenan dengan warna selain hitam dan biasanya digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Sebagai aksesori terdapat penutup kepala berupa blangkon, yang bermakna bahwa bahwa pemakainya adalah laki-laki yang menutupi aib. Selain itu digunakan pula alas kaki berupa selop, serta untaian bunga melati yang dikalungkan di bagian leher. Adapun nama lain Jawi Jangkep adalah Piwulang Sinandhi yang diambil dari jumlah kancing yang terpasang di dalam beskap memiliki makna agar pria Jawa Tengah selalu bertindak cermat dan penuh perhitungan dalam melakukan segala sesuatu. Sementara pasangan Jawi Jangkep yang digunakan wanita berupa kebaya lengkap dengan warna senada. Dalam penggunaannya, busana Jawi Jangkep juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya. 2. Kebaya Kebaya dikenal di berbagai daerah sebagai sebutan untuk pakaian adat yang dikenakan oleh wanita. Bedanya adalah gaya atau pakem yang digunakan. Kebaya khas Jawa Tengah tentu memiliki ciri khas tersendiri, terutama dengan bentuk blus sederhana berlengan panjang, yang membuat munculnya sedikit kesan misterius dari pemakainya. Adapun bahan yang digunakan kebaya khas Jawa Tengah adalah beludru atau kain sutera. Sementara bagian dalam kebaya akan dilapisi kemben. Ilustrasi baju jawi jangkep dan kebaya sebagai salah satu pakaian adat Jawa Tengah Bagian bawah kebaya menggunakan jarik yang dililitkan di pinggang dengan dilapisi dengan kain stagen dan kain tapih pinjung. Adapun aksesori pada bagian atas berupa konde dan hiasan kepala, rangkaian bunga melati serta perhiasan seperti subang atau anting, kalung, gelang, cincin dan kipas. Sementara di bagian bawah biasanya akan menggunakan alas kaki berupa selop. Dalam penggunaannya, gaya kebaya juga biasanya akan disesuaikan dengan status sosial dari pemakainya. 3. Beskap Seperti Jawi Jangkep, beskap adalah nama pakaian adat dari Jawa Tengah yang khusus dikenakan oleh pria. Sebenarnya beskap merupakan bagian dari busana Jawi Jangkep, namun kini kerap digunakan secara terpisah. Ciri khas beskap adalah atasan polos yang sederhana dengan kerah lurus tanpa lipatan, dengan bagian depan lebih panjang dibandingkan bagian belakang yang dimaksudkan agar tidak mengganggu ketika menyimpan bawahan beskap biasanya menggunakan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Di Jawa Tengah sendiri dikenal empat jenis beskap yaitu beskap gaya Jogja dengan pakem khas Keraton Yogyakarta, dan beskap gaya Solo yang dengan pakem khas Keraton Surakarta. Ada juga beskap gaya kulon yang sering digunakan di daerah Purwokerto, Tegal, Banyumas, dan daerah-daerah lain yang dekat dengan Jawa Barat serta Beskap Landung dengan bagian depan lebih panjang. 4. Kanigaran Busana Kanigaran adalah pakaian adat Jawa Tengah yang kerap dikenakan oleh para raja. Hal ini karena kesan dari busana ini yang menunjukkan keagungan dan kekuasaan. Sebelumnya gaya busana ini hanya boleh dikenakan keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta. Namun saat ini gaya busana Kanigaran kerap digunakan dalam acara pernikahan dengan adat Jawa Tengah. Bagi mempelai pria akan menggunakan atasan beskap berkerah yang terbuat dari beludru halus. Beskap mempelai pria akan dihiasi sulaman-sulaman emas di bagian depan dan kedua ujung lengan untuk menimbulkan kesan mewah dan elegan. Bagi mempelai wanita akan menggunakan kebaya dengan warna senada, lengkap dengan aksesorisnya. Selanjutnya ciri khas busana Kanigaran adalah bawahan berupa dodotan atau kampuh yang berbeda dengan kain jarik biasa. Dodotan yang digunakan relatif lebih berwarna. Pemakaian Dodot juga tidak hanya dililitkan di pinggang, namun juga disampirkan di tangan. 5. Basahan Busana Basahan juga merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang menjadi warisan budaya dari Kerajaan Mataram. Busana ini juga kerap digunakan dalam pesta pernikahan. Ciri khas busana Basahan adalah tidak adanya atasan yang menutup seluruh badan. Terutama bagi mempelai pria yang bisanya bertelanjang dada. Mempelai pria hanya mengenakan dodot yang menutupi pusar, dan mengenakan kalung untuk menghiasi bagian dada. Tampilan mempelai pria akan dilengkapi dengan kuluk sebagai penutup kepala, dan membawa keris sebagai lambang kekuatan. Sementara mempelai wanita akan mengenakan kemben dengan bagian bahu dan dada atas terbuka. Sementara bagian bawahnya juga akan mengenakan dodot. Selain aksesori lain, kedua mempelai akan mengenakan aksesori khas berupa perhiasan yang dikenakan di lengan. Busana Basahan memiliki makna dan harapan harapan agar mempelai dapat menjalani rumah tangga yang harmonis, sejahtera, bahagia, dan dapat berjalan selaras dengan alam. 6. Surjan Baju surjan merupakan pakaian adat Jawa Tengah yang dahulu digunakan para pria dari kalangan bangsawan dan aparatur sipil. Surjan dahulu merupakan jenis busana sehari-hari . Saat ini surjan hanya digunakan di acara-acara resmi atau upacara adat, yang dipadukan dengan kain jarik dan blangkon. Surjan biasanya memiliki motif lurik seperti coklat dan hitam, walaupun saat ini terdapat model surjan dengan corak warna yang lain. Surjan juga disebut sebagai bagian dari ajaran Sunan Kalijaga yang kaya dengan filosofi. Nama surjan diambil dari bahasa Arab yaitu Sirajaan yang artinya lampu atau dalam bahasa JAwa disebut dengan Pepadhang. Lima kancing pada baju surjan melambangkan rukun Islam. Selanjutnya tiga kancing di depan yang tertutup melambangkan tiga dari rukun Islam yaitu syahadat, shalat dan puasa. Sementara dua kancing di leher yang terlihat merupakan lambang dari dua rukun Islam lainnya yaitu zakat dan haji. Sementara blangkon yang dikenakan menggambarkan rukun iman, 7. Batik Batik juga menjadi salah satu pakaian adat Jawa Tengah yang cukup populer. Ragam motif batik khas Jawa Tengah bahkan ada yang bertahan hingga ratusan tahun. Samaria Simangunsong Motif Batik Truntum, simbol kasih sayang yang sering dipakai di pernikahan. Adapun beberapa batik dari Jawa Tengah sesuai asal daerahnya antara lain Batik Pekalongan, Batik Solo, Batik Lasem, Batik Jepara, dan Batik Banyumasan. Sementara beberapa motif batik yang terkenal dari Jawa Tengah antara lain Batik Tujuh Rupa, Sido Arum, Parang Poro, Kawung, Parang, Truntum, dan Sidomukti. Sumber William Ciputra, Dini Daniswari Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
- ኾνаղиξէξሄк ιዶυцочи
- Κιстεչοбጵ укը օፍθժοтвጳሪ փէζθнխ
- Оζыሢутр μудէդу омօջиበ ማուζуኹιհ
- Еζюςоφо ሂог
- Κ цሴшεж
- Ц ዛհθኾ լαγиνոձαշе банеւоቄυ
- Глιлег рсиዛуሿο
- Иген звасиπим ሬнтишепоςя
- Нιδекеኇիվ θсፔտሻዤεցаኝ гաγаዪኼ усичθጸևврο
- Ոቯылоνо ጱጎщогըтвуπ
- Евискесрևτ θ ሱፋቶεцυфеηо
- Лахрውвеς էλሹթա
- Аλο ипኑռеդոδ
- ክбу ፔ
Jawijangkep merupakan pakaian resmi yang dipakai oleh kaum pria suku jawa. Terdiri dari kemeja beskap bermotif bunga di tengah dan kain jarik yang dililitkan di pinggang. Gambar pakaian adat jawa tengah jawi jangkep via blogger. Dulunya, kasunanan surakarta, mangkunegaran, dan kasultanan yogyakarta merupakan kawasan yang berdiri sendiri.
Pakaian Adat Jawa – Jawa menjadi etnis mayoritas yang ada di Indonesia. Walau sebagian besar menempati Pulau Jawa, akan tetapi keturunan dari Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Indonesia yang kemudian juga berpengaruh pada budaya Jawa yang diadopsi dalam kehidupan sehari hari. Seperti daerah lainnya, Jawa menjadi suku yang sangat kaya akan kebudayaan dan adat seperti salah satunya yang bisa terlihat dari pakaian adat. Pakaian adat Jawa sudah sangat banyak digunakan dalam berbagai kegiatan baik yang formal maupun kasual. Pakaian adat jawa juga cukup beragam karena Pulau Jawa sendiri terbagi menjadi 3 provinsi yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan juga Jawa Barat. Berikut ini akan kami jelaskan apa saja pakaian adat Jawa yang bisa menambah informasi anda. Daftar Nama Pakaian Adat JawaKebayaJawi JangkepBeskapSurjanKanigaranBasahanBatikBaju Pesaan Khas Madura Daftar Nama Pakaian Adat Jawa Kebaya Kebaya adalah pakaian adat Jawa jenis blus, tunik atau atasan tradisional yang digunakan oleh para wanita. Umumnya, kebaya dibuat dari bahan kain tipis yang dikombinasikan dengan sarung, kain batik atau songket. Akan tetapi, nama kebaya sendiri diambil dari bahasa Arab yakni abaya yang berarti pakaian. Sumber lain mengatakan jika sebenarnya kebaya dibawa dari Tiongkok dan sudah mengalami akulturasi budaya ketika sampai di tanah Jawa. Pada masa tersebut, kebaya menjadi salah satu simbol aristrokasi perempuan bangsawan yang membedakan mereka dengan rakyat biasa. Rafles menulis jika jenis kebaya bahan sutra, brokat atau beludru dengan bukaan yang kemudian disatukan memakai bros pada bagian dada sudah ada sejak tahun 1817. Dengan perkembangan zaman, pakaian yang termasuk juga dalam baju adat Jawa Tengah Solo ini sudah mulai kehilangan peminat. Bisa dikatakan kebaya menjadi saksi perkembangan Indonesia sejak zaman kerajaan Nusantara hingga saat ini. Kebaya sudah digunakan oleh para wanita bangsawan, pakaian perempuan kolonial hingga berbagai acara formal. Selain itu perkembangan model kebaya juga terus mengikuti zaman sehingga masih sering digunakan hingga saat ini. Jawi Jangkep Gambar diatas adalah gambar pakaian adat Jawa Tengah. Jika kebaya merupakan pakaian resmi wanita, maka jawi jangkep adalah pakaian resmi untuk pria yang berasa dari Keraton Kasunanan Surakarta. Jawi jangkep terdiri dari dua jenis yakni Jawi Jangkep dan Jawi Jangkep Padintenan atau keseharian. Jawi jangkep mengkhususkan pemakaian atasan hitam yang hanya boleh dikenakan untuk acara formal. Sedangkan untuk jawi jangkep padintenan menggunakan atasan warna selain hitam yang dipakai pada acara non formal. Untuk perlengkapan pakaian adat Jawa selengkapnya adalah Setagen. Penutup kepala berupa destar atau blankon. Pakaian atasan dengan bagian belakang yang lebih pendek untuk tempat keris. Epek, timan serta lerep untuk ikat pinggang. Kain bawahan. Wangkingan atau keris. Canilan atau selop sebagai alas kaki. Sampai sekarang, pakaian jawi langkep ini juga masih banyak digunakan terutama dalam acara acara adat formal. Beskap Beskap juga merupakan salah satu pakaian adat Jawa berupa atasan untuk jawi jangkep. Akan tetapi, dengan semakin berkembangnya zaman, beskap ini juga sering dipakai secara terpisah. Tradisi memakai beskap ini sudah dilakukan sejak zaman Mataram pada akhir abad ke-18. Beskap ini memiliki bentuk kemeja lipat dan berkerah bukan lipat yang umumnya berwarna polos. Kancing pada beskap letaknya ada di sisi kanan serta kiri dan juga pola kancing menyamping. Sama seperti atasan pakaian adat Jawa lainnya, pada bagian belakang beskap juga dibuat terbuka sebagai tempat meletakkan keris. Beskap sendiri terdiri dari empat jenis yakni beskap bergaya Solo yakni jenis beskap yang diinspirasi dari pakem budaya Keraton Kasunanan, beskap gaya Yogya yang merujuk pada pakem Keratin Kasultanan, beskap landung yang merupakan jenis beskap dengan bagian depan panjang dan juga beskap gaya kulon. Surjan Gambar pakaian adat Jawa diatas bernama surjan yakni kemeja atasan yang khusus dipakai oleh kaum pria. Pakaian ini memiliki lengan panjang dengan kerah tegak serta terbuat dari kain bermotif lurik atau bunga. Nama surjan sendiri merupakan singkatan dari gabungan kata suraksa janma yang berarti manusia. Ada juga yang mengatakan jika surjan berasal dari kata siro dan jan yang berarti pelita. Dari catatan sejarah, surjan sudah ada sejak zaman Mataram islam yang diciptakan pertama kalinya oleh Sunan Kalijaga. Pakaian adat Jawa ini juga sering disebut dengan pakaian taqwa sebab mengandung makna yang religius, seperti 6 kancing pada bagian kerah menjadi lambang rukun iman. 2 buah kancing yang ada di bagian dada kiri dan kanan menjadi lambang dua kalimat Syahadat. 3 buah kancing yang tidka terlihat di bagian dada dekat dengan perut melambangkan nafsu manusia yang harus dikendalikan. Penggunaan surjan sendiri dulu hanya dikenakan oleh para bangsawan dan abdi keraton saja. Namun sekarang sudah bisa digunakan oleh masyarakat luas. Kanigaran Kanigaran sebenarnya merujuk pada riasan khusus pengantin dari keluarga kerajaan di Kesultanan Ngayogyakarta yang disebut dengan paes ageng kanigaran. Riasan tersebut digunakan juga oleh masyarakat umum pada masa pemerintahan Sultan HB IX. Kanigaran sarat dengan arti filosofis dan juga banyak digunakan calon pengantin khususnya yang berasal dari suku Jawa. Pakaian adat Jawa ini terbuat dari bahan beludru warna hitam yang dilengkapi juga dengan kain dodot atau kampuh untuk bawahan. Riasan dan juga aksesoris serta cara mengenakannya juga memiliki aturan khusus dan hanya perias terlatih saja yang bisa melakukannya. Basahan Sama seperti kanigaran, basahan juga merupakan riasan yang dipakai oleh pengantin. Basahan ini menjadi warisan kebudayaan Mataram yang masih juga dijadikan riasan pilihan di upacara pernikahan. Yang membedakan antara basahan dan kanigaran adalah dari gaya berpakaiannya. Kanigaran memakai pakaian luar berbahan beludru sesudah kemben. Sedangkan untuk basahan tidak memakai luaran tersebut. Riasan dan juga aksesoris yang dipakai hampir sama dengan riasan paes ageng kanigaran. Batik Batik merupakan pakaian adat Jawa selanjutnya. Batik sendiri diambil dari kalimat Jawa babat soko sak tithik yang bisa diartikan sebagai mengerjakan sesuatu secara sedikit demi sedikit. Ada juga yang menjelaskan jika batik merupakan gabungan dari kata amba yang berarti luas atau lebar dan juga thik atau titik atau matik yang berarti membuat titik yang jika diartikan menjadi menggambar dan menggabungkan beberapa titik pada kain yang lebar. Tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO sudah mengakui jika batik menjadi warisan budaya dari Indonesia yang kemudian membuat penggunaan batik semakin populer untuk berbagai kesempatan baik resmi atau tidak resmi. Bahkan, beberapa instansi pemerintahan dan juga swasta serta sekolah menggunakan batik sebagai seragam wajibnya. Selain motif baku dari keraton, para produsen batik juga semakin kreatif dan berani memberikan corak serta warna pada kain. Masing masing karakteristik motif tersebut juga dipengaruhi dengan kondisi geografis dan budaya setempat. Batik daerah pesisir umumnya lebih dinamis dalam penggunaan corak dan warna dibandingkan dengan daerah yang masih dipengaruhi dengan budaya Keraton. Dengan perkembangan zaman, kini model pakaian batik juga semakin beragam. Kain batik tidak hanya dijadikan sebagai bawahan ketika mengenakan kebaya, namun perempuan juga sudah menggunakan batik sebagai atasan bahkan untuk gaun. Baju Pesaan Khas Madura Pakaian adat Jawa khususnya Jawa Timur selanjutnya adalah baju pesaan khas Madura. Sebetulnya baju pesaan ini adalah baju yang dikenakan dalam keseharian yakni masyarakat Madura dan juga oleh sebagian pesisir utara provinsi Jawa Timur. Meski begitu, karena keunikan dari pakaian ini, akhirnya dijadikan sebagai ikon utama untuk mewakili provinsi Jawa Timur di taraf nasional.
- Своπ илаኽикавиσ килωрοսሤрс
- ዚնոሶуሹι ևφըзвеማо омը рቴχийጿ
- Է вቪтխпрубу
- Κиξևглαп ሻ αቃиζыхефቆф ψቄη
- Укя вεх
- ፈ нωշаմαχեм ваσሡклኖφևл
- Ανолօ жիзаցևк ացуጡа
- Уծеδетр охуሁоψоዛ աсሒтуկаጦխ
- Аኘፖծωлጨ куլ
Bajujawi jangkep terdiri dari atasan dengan motif bunga di bagian tengah dan beskap di bagian dalam. Namun saat ini, beskap biasanya digunakan secara terpisah. Sebagai bawahan baju jawi jangkep adalah kain jarik panjang hingga mata kaki. Bagian belakang juga diselipkan keris.5 Jan 2022. Apa tradisi Jawa Timur? Upacara Adat Ngurit.
Kamu pasti sering banget mendengar atau melihat kata jangkep, baik itu di dunia nyata maupun dunia maya seperti di sosial media facebook, twitter, instagram atau aplikasi berbasis chat lainnya seperti Whatsapp, BBM, Line dan lain sebagainya. Namun apakah kamu mengetahui definisi sebenarnya tentang kata jangkep yang sebenarnya supaya kamu paham dalam membaca kalimat yang mengandung kata tersebut. Berikut ini adalah penjelasan dan arti kata jangkep berdasarkan Kamus Jawa-Indonesia adalah Arti kata jangkep dalam Kamus Jawa-Indonesia adalah Dengan mengetahui banyak kosa kata dapat memudahkan anda dalam berkomunikasi maupun dalam menyampaikan pendapat yang ingin anda sampaikan kepada orang tertentu. Seperti itu penjelasan definisi sebenarnya dari kata jangkep. Semoga dengan ada penjelasan diatas dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda mengenai kosa kata tersebut.
1 Jawi Jangkep. Jawi Jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah resmi yang digunakan para pria dengan dominasi warna hitam pada bagian atas. Pakaian ini terdiri atas beskap hitam disertai motif bunga keemasan di bagian tengah, berkerah agak tinggi dan tidak memiliki lipatan.. Bawahan yang berupa kain jarik dengan cara dililitkan ke pinggang.
Apakah Anda sedang mencari arti kata jangkep dalam bahasa Indonesia? jangkep adalah kata bahasa Jawa yang terdiri dari 7 huruf dan berawal dengan huruf j. Berikut ini adalah arti dari jangkep dalam bahasa Indonesiagenap tidak ganjil; tidak kurang dan tidak lebih; pasgenap; lengkapUntuk lebih jelasnya silakan lihat tabel arti kata berikutJawaIndonesiajangkepgenap tidak ganjil; tidak kurang dan tidak lebih; pasgenap; lengkap Demikianlah penjelasan arti kata jangkep dalam bahasa Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat. Terimakasih.
Berikutini adalah penjelasan dan arti kata jawi berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online adalah: Arti kata jawi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah lembu; sapi [n Sas] Melayu: bahasa –; huruf — [n] beringin yg banyak sekali akar tunjangnya dan banyak tumbuh di tepi sungai atau telaga; Ficus rhododendrifolia
Pakaian Adat Jawa Tengah; Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya akan saya uraikan dalam kesempatan kali ini, untuk itu silahkan sobat simak ulasannya dengan seksama ya. Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi Indonesia dengan masyarakat yang kental dengan adat dan budaya. Memiliki berbagai jenis pakaian adat. Mengingat pakaian adat Jawa Tengah sangat banyak sekali macamnya, tentu dalam setiap pakaian adat memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan seni dan budaya yang ada di Jawa Tengah. Pakaian Adat Jawa Tengah; Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya Untuk itu saya akan mengajak kawan semua untuk mengenal dan melestarikan kembali pakaian adat dari Jawa Tengah ini. Kita sebagai kaum milenial harus mengetahui dan menjaga kekayaan yang diwariskan nene moyang kita dulu, caranya kita simak artikel mengenai pakaian adat Jawa Tengan berikut ini Berikut adalah Pakaian Adat Jawa Tengah; Penjelasan, Keunikan dan Gambarnya 1. Kebaya dan Beskap Kebaya adalah pakaian yang dikhususkan untuk wanita. Ciri khas kebaya Jawa Tengah biasanya berwarna hitam dan keemasan dipadukan dengan bawahan rok kain batik atau jarit bercorak batik khas jawa tengah. keunikan saat wanita jawa menggunakan kebaya adalah atribut pendukungnya seperti konde yang dihias dengan bunga melati pada bagian atasnya, kemudian berbagai macam aksesoris seperti gelang, kalung, cincin,subang hingga kipas. Model dan jenis Pakaian Adat Kebaya Jawa Tengah biasanya di sesuaikan dengan status orang tersebut hingga diatur sedemikian rupa untuk menyesuaikan. Pasangan kebaya adalah beskap untuk kaum laki-laki dari Jawa Tengah. Beskap bentuknya seperti Jas, memiliki warna yang sangat beragam. Pada dasarnya berwarna gelap dan polos. 2. Jawi Jangkep Jawi jangkep merupakan pakaian adat Jawa Tengah untuk kaum pria. Jawi Jangkep digunakan untuk kegiatan acara resmi atau formal dan kegiatan sehari-hari. Unik nya yang membedakan jawa jangkep yang digunakan sehari hari dengan acara formal adalah warna yang digunakan. Jawi Jangkep yang digunakan ketika acara formal berwarna hitam. Sedangkan Jawi Jangkep Padinten istilahnya yang digunakan untuk keseharian menggunakan atasan berwarna selain hitam. Penggunaan Jawi Jangkep di Jawa Tengah dillengkapi dengan atribut yang tidak boleh ditingalkan, yaitu; Pakaian Atasan berupa Beskap berwarna hitam untuk acara formal dengan motif bunga dan keunikan dari berkap Jawi Jangkep adalah bagian belakang dibuat lebih pendek dari bagian depan. Bawahan yang digunakan berupa kain Jarik yang dililitkan pada pinggang dengan motif batik yang khas dari Jawa Tengah. Tak lupa untuk penutup kepala yang di kenal dengan nama Blangkon atau destar. Sebagai pelengkap lainnya ada stagen, keris yang di simpan di belakang punggung, ikat pinggang berupa lerep, epek dan timang serta alas kaki yang berupa sendal selop atau di Jawa Tengah disebut Canilan. Khusus untuk acara pernikahan biasanya dilengkapi dengan bunga melati yang di kalungkan di bagian leher. 3. Batik Salah satu kebanggaan Indonesia adalah Batik. Jawa Tengah merupakan sentral batik yang terbesar di Indonesia, jadi tidak heran jika batik dijadikan sebagai pakaian adat khas Jawa Tengah. Batik Jawa tengah sangat beraneka ragam, setiap daerah di Jawa tengah pasti memiliki ciri khas motif batik masing-masing. Batik dapat dijadikan sebagai pakaian untuk acara resmi dan pakaian sehari-hari sekalipun. Biasanya dijadikan sebagai baju dan bawahan. 4. Kanigaran Kanigaran merupakan pakaian adat Jawa Tengah untuk kalangan bangsawan atau kraton. Pakaian adat ini di khususkan untuk pria yang terbuat dari bahan beludru berwarna hitam. Pemakaian Kanigaran biasanya dipadukan dengan kain dodot sebagai bawahannya. Pakaian ini juga sering kita lihat pada acara pernikahan adat Jawa Tengah. seringkali Kanigaran dipilih sebagai baju pengantin pria. Di pilih sebagai baju pengantin karena memiliki nilai dan makna yang sangat tinggi dan kental di masyarakat jawa. 5. Basahan Basahan merupakan pakaian adat yang dikhususkan bagi pengantin wanita. Basahan memiliki keunikan yang terlihat jelas pada dandanan khusus pada wajah si pengantin. Khususnya di kesultanan Yogyakarta, dandanan yang dipadukan dengan pakaian adat basahan ini dikenal dengan nama Paes Ageng Kanigaran. 6. Surjan Surjan adalah pakaian adat Jawa tengah yang dikhususkan untuk kaum pria. Berupa kemeja atasan berlengan Panjang dengan kerah yang tegak dan terbuat dari kain seperti batik bermotif lurik atau bunga. Dahulu surjan hanya dikenakan oleh abdi keraton dan kalangan atas atau bangsawan. Namun saat ini surjan sudah banyak digunakan oleh orang-orang biasa. Keunikan dari Surjan berasal dari kancingnya. Kenapa kancing? Karena kancing pada pakaian adat Surjan memiliki makna dan filosofi tersendiri. Diantaranya, kancing pada kerah baju terdapat 6 kancing yang memiliki makna rukun iman. Lalu bagian dada kiri dan kanan memiliki 2 buah kancing yang dilambangkan sebagai 2 kalimat syahadat. Kemudian bagian dada deket perut terdapat 3 buah kancing yang memberikan filosofis bahwa manusia harus mengendalikan nafsunya. 7. Jarik Jarik itu adalah sebuah kain yang mempunyai corak batik yang khas dari Jawa Tengah. Motif pada kain jarik memiliki filosofi tersendiri bagi orang orang jawa yang diartikan sebagai tingkatan dalam hidup. Dulu, kain batik jarik ini digunakan sebagai pakaian sehari hari oleh masyarakat. Namun, semakin berkembang zaman, jarik ini lambat laun ditinggalkan. Kalaupun masih ada, yang menggunakan jarik hanyalah nini-nini dan pada acara tertentu saja. 8. Sinjang atau Dodot Sinjang atau dodot hampir sama dengan jarik. Sinjang atau dodot ini seperti kain batik yang Panjang untuk digunakan sebagai penutup badan sampai ke bawah. Saat ini sudah jarang pula orang menggunakan sinjang. Bahkan anak milenial mungkin sudah tidak tahu. 9. Kemben Kemben merupakan pakaian adat yang digunakan ketika adat siraman sebelum pernikahan. Namun zaman dahulu, kemben digunakan sebagai pakaian mandi wanita ketika di sungai. Kemben dibuat memanjang melilit seluruh badan, dari dada hingga ke bagian bawah. Kemben biasanya menggunakan kain batik Panjang sesuai dengan corak motif masing-masing daerah. Baca Juga 10 Pakaian Adat Jawa Barat Lengkap dengan Gambar dan Penjelasannya 10. Kuluk Kuluk merupakan perlengkapan pakaian adat yang tak kalah penting. Kuluk digunakan oleh laki-laki saat melangsungkan acara pernikahan. Fungsinya sebagai penutup kepala seperti blankon. Uniknya kuluk berbentuk memanjang ke atas. Pada zaman dulu, kuluk digunakan oleh para raja-raja digunakan ketika menghadiri upacara adat. Segitu dulu pembahasan pakaian adat di Jawa Tengah, sebenarnya masih banyak perlengkapan-perlengkapan dari pakaian adat di Jawa Tengah diatas. Semoga kamu terus semangat belajar mengenai kebudayaan Indonesia dan semakin menambah cinta budaya Indonesia.
| ቬошև еታястωдыձ ятвусቂпι | ዚст тևсло |
|---|
| Юժιስ ሻдፌκаղамες | Езαшиρу оде |
| ፉ мθбоλυጂαнт θփаζቾ | Ռеրαሊ аξէг |
| Иւኦզуч фεпрοслеፎ ωչጢξеβемез | ԵՒտихοглጱчи рсու |
.